Rabu, 28 Oktober 2020


Kami guru pecinta ilmu
Bersatu padu membangun negeri
Siswa dididik diberi ilmu
Agar jiwa positif membentuk diri



Ki Hadjar Dewantara dengan semboyan :

-Ing ngarso sung tulodo (Saat didepan menjadi tauladan)
-Ing Madya Mangun karso (Saat ditengah / diantara peserta didik membimbing dan menciptakan   prakarsa dan ide)
-Tut wuri handayani (Saat dibelakang memberi dorongan)

Ki Hadjar dewantara dalam proses pembelajarannya mengedepankan BUDI PEKERTI,
adapun hal yang dikembangkan oleh beliau diambil  dari kisah nyata, cerita rakyat atau legenda, karya sastra, kitab suci, serta adat istiadat keragaman berbudaya.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan seperti itu Ki Hadjar Dewantara memilih metode Among.
yaitu menjaga, mendidik, membimbing sesuai bakat dan minat serta diberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya.

Selain metode among, ada 3 metode yang dipakai oleh Ki Hadjar Dewantara dalam mengambil keputusan dengan urutannya agar tidak ada penyesalan dikemudian harinya.
3 metode itu adalah ngerti, ngerasa, dan ngelakoni.
Ngerti : Memberikan pengertian kepada anak.
Ngerasa : Berusaha untuk memahami dan merasakan
Ngelakoni : Mengerjakan setiap tindakan yang didapat berdasarkan pengetahuan dengan tanggung jawab/mantap dan jangan ditunda tunda

Dengan memahami maksud dari intisari pemikiran Ki Hadjar Dewantara diatas:

Saya percaya : Walaupun disekolah saya memiliki peserta didik yang bermacam macam sifatnya ada yang pendiam, pemalu, pemarah, suka membolos pada kenyataannya jika kita berusaha untuk menerapkan metode dari Ki Hadjar Dewantara mereka akan menjadi peserta didik yang cerdas, tangguh, kuat dan Berbudi pekerti

Saya percaya : Kebudayaan mempengaruhi perkembangan sikap dan fisik anak, sehingga sering kita dapati anak laki laki bertingkah seperti anak perempuan karna mungkin dibesarkan dari lingkungan yang tidak memulyakan laki laki, serta ada anak perempuan yang kuat seperti laki laki. Dengan metode Ki Hadjar dewantara dengan mengedepankan ajaran sesuai kodratnya anak laki laki tidak boleh cengeng seperti anak perempuan, dengan diberikan bimbingan dan memahami mereka, akan mengikis pelan pelan sifat dasar yang buruk dari dalam jiwa mereka yang sulit hilang selama ini akan hilang sama sekali.

Saya percaya : Mereka dilahirkan dengan kecerdasan yang berbeda, ada yang lambat dalam hal pelajaran disekolah tetapi dia memiliki skill yang lainnya. adapula yang cerdas dalam music, gerak motorik dll. Karna mereka memiliki bakat yang berbeda beda

Saya percaya : Mereka dengan gaya belajar masing masing ada yang dengan gaya pendengaran, pengelihatan serta hati. Adakalanya mereka belajar lebih asyik lewat audio, atau visual ataupun kinestik. Semua tidak menghambat mereka dalam belajar untuk menambah pengetahuan.

Saya percaya : Ada perbedaan perkembangan sosial anak, ada yang sok kuasa, tidak mau tersaingi, ingin mendominasi, egois, empati dll. arahkan mereka buatlah kooperatif dan kolaboratif.

Saya percaya : Ada perbedaan perkembangan moral dan spiritual, ada yang rajin, disiplin, malas, pendusta. Penerapan metode pembelajaran Ki Hadjar Dewantara bisa diterapkan agar terbentuk peserta didik sesuai harapan bangsa.

Setelah memahami modul Ki Hadjar Dewantara akan ada perubahan dalam pola pikir serta wawasan menjadi bertambah. Sebagai pendidik kita harus mengedepankan ketauladanan. Pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran harus mengembangkan seluruh potensi siswa dalam Cipta (kognitif) dalam Karsa (Afektif) dan dalam Karya (Psikomotorik) agar didapat keseimbangan, supaya mampu melahirkan siswa yang cerdas, kreatif dan berbudi pekerti/ berakhlaq mulia.

Salam GURU PENGGERAK...!!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Model Pembelajaran Jigsaw

Elaborasi, Nilai dan Peran Guru Penggerak